Ultimate magazine theme for WordPress.

Cara Memelihara Ikan Mujair Di Kolam Beton Dan terpal Agar Cepat besar 4 Bulan Panen 7 jari

0 11,581

Daftar Isi

Cara Memelihara Ikan Mujair Di Kolam Beton Dan Terpal – Ikan Mujair merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, bentuk tubuhnya pipih dengan warna abu-abu, coklat atau hitam. Ikan ini berasal dari perairan Afrika dan pertama kali ditemukan di Indonesia oleh Bapak Mujair di muara sungai Serang, pantai selatan Blitar, Jawa Timur pada tahun 1939.

Ikan mujair memiliki toleransi yang tinggi terhadap kadar garam/salinit. Ikan jenis ini memiliki laju pertumbuhan yang relatif lebih cepat, namun setelah dewasa laju pertumbuhannya akan menurun. Panjang total maksimum yang dapat dicapai oleh ikan Mujair adalah 40 cm.

Saat ini makanan ikan mujair sangat bervariasi. Selain dari bahan kimia, anda juga bisa mendapatkan pakan ikan mujair dari bahan alami salah satunya Azolla yang mudah ditemukan di sawah.

Makanan dari ikan Mujair ini sebenarnya sangat beragam. Mulai dari makanan alami, hingga yang dijual di pasaran dalam bentuk pelet ikan.

Cara Memelihara Ikan Mujair Dari Kecil Di Kolam Beton Dan Kolam

Jika anda berniat membudidayakan ikan konsumsi paling baik ini, membutuhkan waktu yang cukup lama dari masa penetasan telurnya.

Hal ini akan membuat perputaran modal pembudidaya menjadi lambat. Oleh karena itu, beberapa pembudidaya dengan membagi menjadi beberapa segmen.

Untuk dapat membudidayakan ikan Mujair tentunya membutuhkan lahan yang cukup luas untuk dijadikan sebagai media kolam, namun Anda yang memiliki lahan terbatas masih dapat membudidayakannya dengan menggunakan media terpal dan Aquarium sebagai ikan hias dalam rumah.

Cara Memelihara Ikan Mujair

Jenis Ikan Mujair

Ada beberapa Jenis Mujair yang wajib kalian ketahui. Jenis tersebut juga dibedakan dengan bentuk tubuh dan warna. Klasifikasi ikan Mujair adalah sebagai berikut:

  • Kelas: Pisces
  • Sub kelas: Teleostei
  • Ordo: Percomorphi
  • Sub-ordo: Percoidea
  • Famili: Cichlidae
  • Genus: Oreochromis
  • Species: Oreochromis mossambicus

Manfaat Konsusmi Ikan Mujair

Sebagai sumber suplai protein hewani. Kandungan omega-3 pada ikan Mujair diketahui membawa banyak manfaat bagi kesehatan, antara lain: Menjaga kesehatan jantung. Menjaga kesehatan jiwa. Mengurangi lemak hati.

Syarat Kolam Ikan Mujair

  1. Tanah yang baik untuk tambak adalah tanah liat/lempung, tidak porous. Jenis tanah ini dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat tanggul/dinding tambak.
  2. Kemiringan tanah yang baik untuk konstruksi tambak adalah antara 3-5% untuk memudahkan pengairan tambak secara gravitasi.
  3. Ikan Mujair dapat tumbuh normal jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian antara 150-1000 m dpl.
  4. Kualitas air untuk pemeliharaan ikan Mujair harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak terkontaminasi bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik.
  5. Ikan Mujair dapat tumbuh subur di tambak, sawah, kakaban, dan sungai air deras. Kolam renang dengan sistem aliran air yang sangat baik
  6. untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan Mujair. Debit air untuk tambak air tenang adalah 8-15 liter/detik/ha, sedangkan untuk pembesaran di tambak air berat debitnya 100 liter/menit/m3.
  7. Keasaman (pH) air yang baik adalah antara 7-8.
  8. Suhu air yang baik berkisar antara 20-25 derajat C.

Langkah-langkah Pelihara Ikan Mujair

Sebelum budidaya mujair, masalah sarana dan peralatan yang harus dipersiapkan agar ikan tidak mati. Persiapan Sarana dan Peralatan yakni:

1) Kolam

Fasilitas berupa kolam yang perlu disediakan dalam budidaya ikan Mujair tergantung dari sistem pemeliharaannya (1 sistem kolam, 2 kolam, dst). Jenis kolam yang biasa digunakan dalam budidaya ikan Mujair antara lain:

A. Kolam pemeliharaan induk/kolam pemijahan

Kolam ini berfungsi sebagai kolam pemijahan, kolam seharusnya berupa kolam tanah dengan luas 50-100 meter persegi dan kepadatan kolam induk hanya 2 ekor/m2. Persyaratan kolam pemijahan adalah suhu air berkisar antara 20-22 derajat C; kedalaman air 40-60 cm; Dasar kolam harus berpasir.

B. Kolam

Pemeliharaan benih/kolam pembibitan Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi. Kedalaman air kolam antara 30-50 cm. Kepadatan harus 5-50 kepala / meter persegi. Lama pemeliharaan di kolam pembibitan antara 3-4 minggu, ketika benih ikan berukuran 3-5 cm.

C. Kolam pembesaran

Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat memelihara dan membesarkan benih setelah kolam pembibitan. Terkadang dalam pemeliharaan ini dibutuhkan beberapa kolam pembesaran yaitu :

Kolam pembesaran tahap I

berfungsi untuk memelihara benih ikan setelah kolam pembibitan. Kolam ini sebaiknya antara 2-4 buah dengan luas maksimal 250-500 meter persegi/kolam. Pembesaran tahap I ini tidak disarankan menggunakan kolam semen, karena benih sebesar ini membutuhkan lahan yang luas.

Setelah benih menjadi kayu gelondongan kecil, benih tersebut memasuki tahap pembesaran kedua atau langsung dijual ke petani.

Kolam pembesaran tahap II

berfungsi untuk memelihara kayu bulat besar. Kolam tersebut bisa berupa kolam tanah atau sawah. Keramba apung juga dapat digunakan dengan mata jaring 1,25-1,5 cm. Jumlah stoking pembesaran tahap II tidak lebih dari 10 ekor/meter persegi.

Pembesaran tahap III

berfungsi untuk membesarkan benih. Kolam tanah yang dibutuhkan antara 80-100 cm dengan luas 500-2.000 meter persegi. D. Kolam/area bersih adalah tempat untuk membersihkan ikan sebelum dipasarkan.

2) Peralatan

Alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan Mujair antara lain: jaring, waring (anco), hapa (kotak yang terbuat dari jaring/jaring untuk menampung indukan dan benur sementara), seser, ember, baskom berbagai ukuran, timbangan kecil (gram) dan besar ( Kg), cangkul, arit, pisau dan secchi disc (cakram secchi) untuk mengukur tingkat kekeruhan.

Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen/menangkap ikan Mujair antara lain waring/sendok halus, ayakan panglembangan diameter 100 cm, ayakan penandean diameter 5 cm, tempat penyimpanan ikan, keramba kemplung, keramba kupyak, bus ikan (untuk pengangkutan ikan jarak dekat). . ), kekaban (untuk penempelan telur lengket), kain hapa tricote (untuk penetasan telur terkontrol) atau sesekali untuk menangkap benih, ayakan aluminium/bambu, oblok/delok (untuk mengangkut benih), sirip (untuk menangkap ukuran benih 10 cm dan atas), anco/hanco (untuk menangkap ikan), lambit jaring nilon (untuk menangkap ikan makanan), scoopnet (untuk menangkap benih berumur satu minggu ke atas), seser (menggunakan= scoopnet, tetapi berukuran lebih besar), jaring segi empat (untuk menangkap indukan atau ikan konsumsi).

3) Persiapan Media

Yang dimaksud dengan “persiapan” adalah menyiapkan media pemeliharaan ikan terutama mengenai penjemuran, pemupukan, dll. Dalam mempersiapkan media pemeliharaan ini yang perlu dilakukan adalah mengeringkan kolam selama beberapa hari, kemudian pengapuran untuk membasmi hama dan ikan liar. . sebanyak 25-200 gram/meter persegi, pemupukan berupa pupuk buatan yaitu urea dan TSP masing-masing dengan dosis 50-700 gram/meter persegi, pupuk buatan berupa urea dan TSP juga dapat ditambahkan dengan dosis masing-masing sebesar 15 gram dan 10 gram/meter persegi. meter persegi.

Bibit Ikan Mujair

Untuk mempersiapkan benih ikan Mujair yang akan dipelihara perlu memperhatikan hal-hal persiapan media pemeliharaan, pemilihan dan pemeliharaan induk, penetasan dan kebutuhan benih, karakteristik benih dan induk unggul.

1) Ciri Induk Mujair Yang Bagus

Ciri-ciri induk ikan Mujair unggul adalah sebagai berikut:

  • Mampu menghasilkan benih dalam jumlah banyak dengan kualitas tinggi.
  • Pertumbuhan sangat cepat.
  • Sangat responsif terhadap makanan buatan yang diberikan.
  • Tahan terhadap hama, parasit dan penyakit.
  • Dapat hidup dan tumbuh dengan baik di lingkungan perairan yang relatif buruk.
  • Ukuran induk yang baik untuk pemijahan lebih dari 100 gram per ekor.
Bedanya Ikan Mujair Jantan Dan Betina

Ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan betina adalah sebagai berikut:

A. Ciri Mujair Betina

Ada 3 lubang di urogenital, yaitu: rektum, saluran telur dan saluran keluar urin. Ujung siripnya berwarna kemerahan pucat dan tidak jernih. Warna perut lebih putih. Warna dagu putih. Jika perutnya bergaris, itu tidak menguras cairan.

B. Ciri Mujair Jantan

Pada alat urogenital terdapat 2 lubang yaitu : lubang anus dan lubang sperma beserta lubang urine. Ujung siripnya berwarna merah cerah dan bening. Warna perut lebih gelap/kehitaman. Warna dagu hitam dan kemerahan. Jika perutnya belang, itu akan mengeluarkan cairan.

2) Cara Pembibitan Mujair

Pembibitan ikan mujair dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu:

A. Sistem satu kolam

Dalam sistem ini, kolam pemijahan/penetasan digabungkan dengan kolam pembibitan/pengasuhan anak. Setelah menyiapkan media persemaian, tebarkan induk jantan dan betina dengan perbandingan 1:2 atau 1:4 dengan kepadatan total 2 pasang/10 meter persegi. Panen dilakukan setiap 2 minggu sekali.

B. Sistem dua kolam

Dalam sistem ini, proses pemijahan dan pendederan dilakukan di kolam terpisah, dengan perbandingan luas kolam pemijahan dengan kolam pembibitan adalah 1:2 atau 1:4. Dasar kolam pembibitan harus lebih rendah dari dasar kolam lainnya agar aliran air cukup kuat untuk mengalir dari kolam pemijahan ke kolam pembibitan.

Di pintu kedua kolam dipasang saringan kasar sehingga hanya ikan muda yang bisa lewat. Jumlah dan kepadatan indukan jantan dan betina yang didistribusikan sama seperti pada sistem tambak tunggal.

C. Sistem platform

Pada sistem ini kolam dibagi menjadi 4 bagian yaitu kolam pertama sebagai tempat tetua jantan dan betina bertemu atau bertelur. Kolam kedua adalah tempat induk betina disekat oleh kisi-kisi atau kerai bambu dengan lubang seukuran tubuh induk betina sehingga hanya induk betina yang bisa masuk ke kolam kedua ini.

Kolam ketiga adalah tempat pelepasan larva dan yang keempat adalah pembibitan. Persiapan media dan jumlah induk yang dikeluarkan sama seperti pada sistem pertama.

3) Pembibitan

Pemijahan dan penetasan Mujair berlangsung sepanjang tahun di kolam pemijahan dan tidak memerlukan lingkungan pemijahan khusus.

Yang perlu dilakukan adalah persiapan media pemeliharaan seperti pengapuran dan pemupukan. Ketinggian air di kolam dipertahankan sekitar 50 cm.

Untuk meningkatkan tingkat produktivitas dan kesuburan diberikan pakan tambahan dengan komposisi sebagai berikut: 25% tepung ikan, 10% tepung kopra dan 65% dedak halus. Komposisi ransum ini digunakan dalam budidaya Mujair komersial.

Bisa juga diberikan pakan berupa pelet yang mengandung 20-30% protein dengan dosis 2-3% dari bobot populasi per hari, diberikan 2 kali/hari, pada pagi dan sore hari.

Pemijahan akan terjadi setelah induk jantan membuat lubang sarang berupa cekungan di dasar kolam dengan diameter sekitar 10-35 cm.

Begitu pembuatan sarang pemijahan selesai, segera proses pemijahan berlangsung. Setelah proses pembuahan selesai, telur pemijahan segera dikumpulkan oleh induk betina ke dalam mulutnya untuk dierami hingga menetas. Saat itu induk betina sedang tidak aktif makan sehingga tubuhnya terlihat kurus.

Telur akan menetas setelah 3-5 hari pada suhu air sekitar 25-27 derajat C. Setelah sekitar 2 minggu sejak menetas, induk betina baru melepaskan anaknya, karena dapat mencari makan sendiri.

4) Pemeliharaan Benih

Penangkaran atau pembesaran ikan Mujair dilakukan setelah telur-telur pemijahan menetas. Kegiatan ini dilakukan di kolam pembibitan yang siap menerima bayi ikan dimana kolam tersebut terlebih dahulu dikeringkan dan dibersihkan dari ikan liar. Tambak harus diberi kapur dan pupuk sesuai ketentuan. Demikian juga pemberian pakan untuk bibit disesuaikan dengan ketentuan.

Jumlah tebar di kolam pembibitan tergantung pada ukuran benih ikan. Benih ikan berukuran 1-3 cm, jumlah penebaran sekitar 30-50 ekor/meter persegi, ukuran 3-5 cm, jumlah penebaran berkisar 5-10 ekor/meter persegi. Sedangkan ukuran ikan 5-8 cm, jumlah penebaran 2-5 ekor/meter persegi.

Untuk benih berukuran 5-8 cm sebaiknya dilakukan budidaya monoseks, karena pada ukuran tersebut benih ikan dapat dibedakan yang jantan atau betina.

Pemeliharaan Pembesaran Ikan Mujair

Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur atau monokultur.

a) Polikultur

1. 50% ikan Mujair, 20% ikan tawes, dan 30% ikan mas, atau 2. 50% ikan Mujair, 20% ikan mas dan 30% ikan mas.

b) Pemeliharaan sistem monokultur

merupakan pemeliharaan yang paling baik dibandingkan dengan polikultur dan dalam sistem ini induk jantan dan betina dipisahkan.

Pembesaran ikan Mujair juga bisa dilakukan di jaring apung, berupa Hapa berukuran 1 x 2 m hingga 2 x 3 m dengan kedalaman 75-100 cm. Ukuran hapa bisa disesuaikan dengan kedalaman kolam.

Selain itu, sawah yang sedang dibuka juga dapat digunakan untuk pemijahan dan pemeliharaan benih ikan Mujair. Sebelum digunakan, sawah diperdalam untuk menampung 50-60 cm air, dan dibuat parit dengan lebar 1-1,5 m dan dalam 60-75 cm.

1) Pemupukan

Pemupukan tambak bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tambak, yaitu dengan merangsang pertumbuhan pakan alami sebanyak-banyaknya. Pupuk yang biasa digunakan adalah pupuk kandang atau pupuk hijau dengan dosis 50–700 gram/m2

2) Memberi makan

Jika produktivitas dan kesuburan tambak menurun, maka dapat diberikan pakan tambahan dengan komposisi sebagai berikut: 25% tepung ikan, 10% tepung kopra dan 65% dedak halus. Komposisi ransum ini digunakan dalam budidaya ikan munjair komersial.

Bisa juga diberikan pakan berupa pelet yang mengandung 20-30% protein dengan dosis 2-3% dari bobot populasi per hari, diberikan dua kali per hari, pada pagi dan sore hari. Selain itu, kondisi pakan di perairan sudah sesuai dengan takaran atau ketentuan yang ada.

Artinya selain pakan dari media dasar, pakan tambahan berupa pellet atau remah remah juga diperlukan dengan dosis 10% dari bobot populasi per hari. Pemberian 2-3 kali/hari.

3) Pemeliharaan Kolam/Kolam

Dalam hal pemeliharaan ikan Mujair, yang tidak boleh diabaikan adalah menjaga kondisi perairan agar kualitas air tetap stabil dan bersih serta tidak tercemar/terracuni oleh zat-zat beracun.

Hama Dan Penyakit Mujair

Hama

1) Notonecta (Bebeasan)

Berbahaya bagi benih karena sengatannya. Pengendalian: menuangkan minyak tanah ke permukaan air 500 cc/100 meter persegi.

2) Ucrit (larva saudara kandung)

Jepit tubuh ikan dengan taringnya hingga sobek. Pengendalian: sulit diberantas; menghindari bahan organik terakumulasi di sekitar kolam.

3) Katak

Makan telur ikan. Pengendalian: sering membuang telur yang mengapung; tangkap dan lempar mereka hidup-hidup.

4) Ular

Menyerang benih dan ikan kecil. Pengendalian: melakukan penangkapan; pagar kolam.

5) Lingsang

Makan ikan di malam hari. Pengendalian: pasang perangkap rumpun.

6) Burung

Makanlah biji-bijian berwarna cerah seperti merah, kuning. Pengendalian: diberi sekat bambu agar sulit menerkam; dilengkapi dengan jumbai atau pembatas tali.

Penyakit Pada Mujair

Secara umum hal-hal yang dilakukan untuk mencegah penyakit dan hama pada budidaya ikan Mujair adalah:

  • Pengeringan dasar kolam secara rutin setiap selesai panen.
  • Pemeliharaan ikan yang benar-benar bebas penyakit.
  • Hindari penebaran ikan secara berlebihan melebihi kapasitas.
  • Sistem pemasukan air yang ideal adalah paralel, setiap kolam diberikan satu pintu pemasukan air.
  • Penyediaan pakan yang cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya.
  • Penanganan pada saat panen atau pemindahan benih harus dilakukan dengan hati-hati dan benar.
  • Hewan seperti burung, keong, ikan seribu (lebistus reticulatus peters) sebagai pembawa penyakit tidak diperbolehkan memasuki area tambak.

Cara Memanen Ikan Mujair

Pemanenan ikan Mujair dapat dilakukan dengan cara: panen total dan panen sebagian.

1) Panen sebagian atau panen selektif

Panen selektif dilakukan tanpa mengeringkan kolam, ikan yang akan dipanen diseleksi dengan ukuran tertentu (untuk pemanenan benih). Ukuran benih yang akan dipanen (umur 1-1,5 bulan) tergantung permintaan konsumen, umumnya diklasifikasikan untuk ukuran: 1-3 cm; 3-5cm dan 5-8cm.

Pemanenan dilakukan dengan menggunakan waring yang telah ditaburi umpan (dedak). Ikan yang tidak terseleksi (biasanya terluka oleh jaring), sebelum dikembalikan ke kolam sebaiknya dipisahkan dan diperlakukan dengan larutan malachite green 0,5-1,0 ppm selama 1 jam.

2) Panen total

Umumnya panen total dilakukan untuk menangkap/memanen ikan yang dipelihara. Pada umumnya umur ikan Mujair yang dipanen sekitar 5 bulan dengan berat berkisar antara 30-45 gram/ekor. Panen total dilakukan dengan mengeringkan kolam hingga ketinggian air 10-20 cm.

Panen petak/petak pemancingan dibuat dengan luas 1 m2 di depan pintu keluar (monnik), sehingga memudahkan dalam menangkap ikan. Pemanenan dilakukan pada pagi hari saat tidak panas dengan menggunakan waring atau scoopnet yang halus. Panen sesegera mungkin dan berhati-hatilah agar tidak melukai ikan.

Cara Jual Ikan Mujair

Penanganan pasca panen ikan Mujair dapat dilakukan dengan penanganan ikan hidup atau ikan segar.

1) Menangani ikan hidup

Terkadang ikan konsumsi ini akan lebih mahal jika dijual hidup-hidup. Hal-hal yang perlu diperhatikan agar ikan sampai ke konsumen dalam keadaan hidup, segar dan sehat antara lain:

  • Dalam transportasi, gunakan air dengan suhu rendah sekitar 20 derajat C.
  • Waktu transportasi harus di pagi atau sore hari.
  • Kepadatan total ikan di alat angkut tidak terlalu padat.

2) Penanganan ikan segar

Ikan Mujaer segar merupakan produk yang kualitasnya cepat menurun. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga kesegaran antara lain:

  • Penangkapan harus dilakukan dengan hati-hati agar ikan tidak terluka.
  • Sebelum dikemas, ikan harus dicuci terlebih dahulu agar bersih dan berlendir.
  • Kontainer transportasi harus bersih dan tertutup. Untuk transportasi jarak dekat (2 jam perjalanan), dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisang/plastik. Untuk transportasi jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass. Kapasitas box maksimal 50 kg dengan tinggi box maksimal 50 cm. Ikan ditempatkan dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat C.

Gunakan es yang berbentuk potongan-potongan kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan = 1:1. Bagian bawah kotak tertutup es setebal 4-5 cm.

Kemudian ikan disusun di atas lapisan es setebal 5-10 cm ini, disusul lapisan es lainnya dan seterusnya. Ada es di antara ikan dan dinding kotak, dan di antara ikan dan tutup kotak.

Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan benih adalah sebagai berikut:

1) Benih ikan harus dipilih yang sehat, yaitu bebas penyakit, parasit dan bebas cacat. Setelah itu, ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka).

2) Air yang digunakan untuk media transportasi harus bersih, sehat, bebas dari hama dan penyakit serta bahan organik lainnya. Misalnya, air sumur yang telah diangin-anginkan semalaman bisa digunakan.

3) Sebelum diangkut, ikan harus dikerok selama beberapa hari. Gunakan wastafel berupa bak berisi air bersih dan udara yang baik. Bak lekukan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 0,5 m.

Dengan ukuran tersebut, palka dapat menampung 5000-6000 ekor ikan mas dengan ukuran 3-5 cm. Jumlah bibit dalam okulasi harus disesuaikan dengan ukuran bibit.

4) Berdasarkan waktu/jarak pengiriman, sistem pengangkutan benih dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

a. Sistem terbuka Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak yang dekat atau tidak membutuhkan waktu yang lama. Alat transportasi berupa sangkar. Setiap kandang dapat diisi dengan 15 liter air bersih dan dapat membawa sekitar 5000 benih berukuran 3-5 cm.

B. Sistem Tertutup Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memakan waktu lebih dari 4-5 jam, dengan menggunakan kantong plastik. Volume media angkut terdiri dari 5 liter air bersih yang didukung oleh 9 gram Na2(hpo)4.1H2O.

Cara Kirim Benih Ikan Mujair

Cara mengemas benih ikan yang diangkut dalam kantong plastik:

  • masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih
  • mengusir udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air;
  • mengalirkan oksigen dari tabung ke kantong plastik sebanyak 2/3 dari total volume rongga (air:oksigen=1:1);
  • kantong plastik lalu diikat.
  • kantong plastik dimasukkan ke dalam kotak dengan posisi memanjang atau ditidurkan. Dos berukuran panjang 0,50 m, lebar 0,35 m, dan tinggi 0,50 m dapat diisi dengan 2 kantong plastik.

Benih Ikan Mujair Pindah Kolam

Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut:

  • Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam baskom (1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih).
  • Buka kantong plastik, tambahkan air bersih dari kolam setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastik terjadi secara perlahan.
  • Pindahkan benih ikan ke dalam baskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit.
  • Masukkan benih ikan ke dalam bak cuci. Di tangki makan, ikan diberi makan cukup. Selain itu dilakukan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut. Selain tetrasiklin, obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4% juga dapat digunakan selama 3-5 menit.
  • Setelah 1 minggu karantina, tebar benih ikan di kolam budidaya.

Dengan luas perairan umum di Indonesia yang terdiri dari sungai, rawa, danau alam dan danau buatan seluas hampir 13 juta ha, merupakan potensi alam yang sangat baik untuk pengembangan usaha perikanan di Indonesia.

Selain itu, masih banyak potensi pendukung lainnya yang dilakukan oleh pemerintah dan swasta dalam hal permodalan, program penelitian dalam hal pembenihan, pengendalian penyakit dan hama serta penanganan pasca panen, penanganan budidaya dan kemudahan perizinan impor.

Meski permintaan di tingkat pasar lokal akan ikan Mujair dan ikan air tawar lainnya selalu mengalami pasang surut, namun dilihat dari jumlah penjualan rata-rata selalu meningkat dari tahun ke tahun.

Jika pasar ikan Mujair lokal lesu akan sangat mempengaruhi harga jual baik di tingkat pembudidaya maupun di tingkat grosir di pasar ikan.

Selain itu, penjualan benih ikan Mujair hampir tidak ada masalah, prospeknya cukup bagus. Selain faktor pendukung potensial dan permintaan komoditas perikanan untuk pasar lokal, sektor perikanan merupakan salah satu peluang bisnis yang cerah.

Pakan Ikan Mujair Yang Baik

Buat kamu yang belum tahu atau mungkin sedang mencarinya, simak informasinya berikut ini sampai habis!

1. Daun Talas

Apakah Anda pernah mengkonsumsi daun talas? Ternyata daun talas juga bisa dijadikan sebagai sumber makanan ikan Mujair. Anda juga bisa mendapatkan daun talas ini dengan mudah. Sebab, di sekitar kebun dan sungai banyak pohon talas yang tumbuh liar.

2. Lumut

Salah satu pakan ikan Mujair yang mudah didapat adalah lumut. Umumnya lumut akan ditemukan di tempat yang lembab. Anda juga dapat menemukannya di kolam ikan. Sekarang. bagi anda yang memiliki hobi memancing, lumut ini bisa anda manfaatkan sebagai pakan ikan mujair untuk memancing.

Namun, jika Anda memiliki kolam renang sendiri di rumah, Anda tidak perlu khawatir. Mayoritas kolam ikan akan menumbuhkan lumutnya sendiri. Dengan begitu, Anda tidak perlu lagi repot mencari lumut sebagai makanan ikan Mujair.

3. Cacing Tanah

Anda juga bisa memanfaatkan cacing tanah sebagai sumber makanan ikan Mujair. Cacing tanah mengandung protein dan lemak yang sangat baik untuk mempercepat pertumbuhan.

Dengan memanfaatkan cacing tanah sebagai sumber makanan tambahan, ikan Mujair yang Anda budidayakan bisa berkembang pesat.

4. Kangkung

Tanpa Anda sadari, kangkung juga bisa dijadikan sebagai pakan ikan Mujair agar cepat tumbuh. Kangkung mengandung nutrisi yang dapat merangsang pertumbuhan ikan Mujair. Tak hanya itu, kangkung juga bisa ditemukan dengan mudah dengan harga yang juga cenderung lebih murah.

5. Cacing Sutra

Bagi anda yang bingung apa itu ulat sutera, ulat sutera merupakan jenis hewan dengan ukuran yang kecil. Umumnya, ulat sutra digunakan untuk memberi makan ikan Mujair kecil. Kandungan protein ulat sutera sangat baik untuk merangsang pertumbuhan sehingga ikan Mujair tumbuh lebih cepat.

6. Kangkung

Tanpa Anda sadari, kangkung juga bisa dijadikan sebagai pakan ikan Mujair agar cepat tumbuh. Kangkung mengandung nutrisi yang dapat merangsang pertumbuhan ikan Mujair. Tak hanya itu, kangkung juga bisa ditemukan dengan mudah dengan harga yang juga cenderung lebih murah.

7. Cacing Sutra

Bagi anda yang bingung apa itu ulat sutera, ulat sutera merupakan jenis hewan dengan ukuran yang kecil. Umumnya, ulat sutra digunakan untuk memberi makan benih Mujair. Kandungan protein ulat sutera sangat baik untuk merangsang pertumbuhan sehingga ikan Mujair tumbuh lebih cepat.

8. Nasi

Kali ini tidak ada lagi istilah nasi sisa yang terbuang percuma. Anda bisa memberikan sisa nasi sebagai pakan ikan Mujair. Kandungan karbohidrat beras yang tinggi dapat mempercepat perkembangan ikan Mujair. Ikan Mujair juga akan tumbuh besar dalam waktu yang relatif singkat.

Jadi, pola makan ikan Mujair ini sangat bervariasi. Anda bisa memberinya makan dari bahan-bahan alami seperti yang disebutkan di atas. Tidak hanya itu, kamu juga bisa membeli pelet ikan yang saat ini sudah tersedia di toko-toko yang menjual joran atau alat budidaya ikan.

Cara Memelihara Mujair di Kolam Terpal

Sebenarnya ikan Mujair bisa dibudidayakan dimana saja, seperti saat melihat cara budidaya Mujair untuk pemula menggunakan kolam tanah, kolam semen, bahkan akuarium.

Namun ada cara yang sangat efektif dan mudah yaitu dengan membudidayakan Mujair di kolam terpal. Dan cara pertama yang harus Anda perhatikan adalah memilih lokasi yang tepat dan aman.

Hal ini karena lokasi menentukan kenyamanan dan hasil panen yang baik nantinya. Dan berikut adalah hal-hal yang harus Anda perhatikan dalam memilih tempat yang baik:

  • Pilih tempat yang dekat dengan pengamatan Anda, hal ini memudahkan Anda untuk menguntit dan mengamati kondisi ikan Mujair Anda nantinya.
  • Perhatikan juga sekitar tempat dan jangan sampai tempat tersebut ditumbuhi rumput liar atau pohon besar, hal ini akan menyulitkan anda dalam membuat media budidaya.
  • Usahakan memiliki tempat yang memiliki penerangan yang cukup dan agak jauh dari pemukiman atau rumah tetangga, hal ini karena beberapa kondisi dapat mengganggu mereka.
  • Pastikan tempat tersebut bebas dan bersih dari segala sampah, dan juga pastikan jauh dari peternakan atau jangkauan hewan liar.

Setelah tempat benar-benar siap, langkah selanjutnya adalah membuat media budidaya. Sebelum itu, pastikan Anda menyediakan bahan terlebih dahulu dan membersihkan tanah di sekitar area budidaya rumput, kotoran dan batu-batu kecil.

Dan berikut adalah langkah-langkah selanjutnya:

  • Pertama, gali sedalam 70 cm menggunakan sekop atau cangkul, lalu ratakan bagian bawah tanah galian.
  • Anda bisa meletakkan batu bata di dasar tanah galian, susun secara merata dengan ketinggian yang sama agar dasar kolam Anda rata, sehingga memudahkan pengisian dan pengecekan ketinggian air nantinya.
  • Jangan lupa untuk membuat tanggul pada kolam terpal anda agar kuat dan tidak mudah rusak serta taburkan sekam secara merata di dasar kolam.
  • Setelah itu, Anda dapat memasang terpal, juga memasang pemberat sebagai standar yang menjaga terpal pada posisinya agar tidak bergerak atau goyang saat hujan.
  • Hal terakhir yang harus anda perhatikan adalah sanitasi air, anda harus membuat saluran pemasukan air di dalam kolam, hal ini karena ikan Mujair berbeda dengan jenis ikan lainnya yang dapat bertahan hidup di air yang kotor. Ikan Mujair hanya bisa hidup di air yang cukup bersih dan bebas limbah, jadi buatlah pintu air yang memudahkan Anda dalam proses penggantian air kolam nantinya. Dan kolam siap diisi air bersih dan bibit Mujair

Perbedaan Ikan Mujair dan Nila

Banyak orang yang masih bingung membedakan antara ikan nila dan ikan Mujair. Memang kedua ikan ini terlihat hampir sama, namun sebenarnya dari segi fisik keduanya memiliki perbedaan. Bedanya ikan Mujair dan ikan nila terdapat pada bentuk tubuh, sirip, dan ciri-ciri tubuh ikan lainnya.

Apa bedanya ikan Mujair dan Nila? Bagi Anda yang masih bingung membedakan kedua ikan ini, berikut 7 ciri dari kedua ikan yang paling banyak dicari orang :

1. Bentuk Tubuh

Perbedaan yang paling mudah dikenali antara Mujair dan ikan nila adalah bentuk tubuhnya. Baik ikan nila merah maupun Mujair merah memiliki bentuk tubuh yang berbeda.

Pada ikan nila bentuk tubuhnya bulat dan lebar. Sedangkan bentuk tubuh ikan Mujair memanjang. Anda bisa mengenali ikan nila dan Mujair nila ini hanya dari bentuk tubuhnya.

2. Ukuran Tubuh

Jika Anda menyukai budidaya ikan Mujair dan ikan nila, tentunya Anda bisa membedakan keduanya berdasarkan ukuran tubuh. Ukuran tubuh kedua ikan ini berbeda, ikan nila lebih besar dengan daging yang tebal. Sedangkan ikan Mujair berukuran lebih kecil dengan daging yang tipis.

3. Bentuk Mata, Mulut, dan Pipi

Perbedaan ikan nila dan Mujair juga bisa dilihat dari bentuk matanya. Bentuk mata ikan Mujair kecil dan agak pipih. Sedangkan bentuk mata ikan nila bulat dan besar.

Anda juga bisa membedakan ikan nila dan ikan nila dari bentuk mulutnya. Meskipun bentuk tubuh ikan nila besar, mulutnya kecil dan memanjang ke depan. Sedangkan mulut ikan Mujair lebar.

Perbedaan yang sering tidak disadari adalah adanya bintik pada pipi ikan nila. Ikan nila tidak memiliki bintik-bintik di pipi atau wajah. Untuk melihat spot ini anda harus memperhatikan dengan seksama bagian depan ikan karena spot pada wajah ikan nila sedikit tersamar.

4. Bentuk Sirip Punggung

Perbedaan selanjutnya antara ikan nila dan ikan Mujair adalah sirip di bagian belakang. Sirip punggung kedua ikan ini jelas berbeda, ujung ikan nila berwarna merah, sedangkan ikan Mujair tidak.

Ukuran sirip punggung kedua ikan ini juga berbeda, ikan nila memiliki sirip punggung yang lebih tinggi dan ikan nila memiliki sirip punggung yang pendek. Dilihat dari ketajaman sirip punggung, sirip punggung ikan nila lebih tajam.

5. Bentuk Sirip Bawah

Bentuk sirip bawah di dekat kepala juga bisa dijadikan indikator perbedaan antara ikan nila dan Mujair. Sirip bawah ikan Mujair agak memanjang ke arah atas dengan warna kemerahan. Sedangkan sirip bawah ikan nila pendek dan melebar ke bawah.

6. Bentuk Sirip Belakang

Sirip belakang yang dimaksud adalah sirip belakang yang dekat dengan ekor. Bentuk sirip belakang ikan Mujair terlihat panjang dengan ujung berwarna hitam.

Sedangkan sirip belakang ikan nila lebih lebar dan bentuknya lebih pendek. Ujung sirip belakang ikan nila juga cukup tajam. Berbeda dengan sirip belakang ikan Mujair yang tidak lancip.

7. Ekor

Perbedaan antara ikan Mujair dan ikan nila juga bisa dilihat dari bentuk ekornya. Ekor ikan nila pendek namun lebar dengan ujung berwarna agak cerah. Sedangkan bentuk ekor ikan Mujair memanjang dan tidak terlalu lebar.

Pembeda lain dari ikan nila dan ekor ikan Mujair adalah warna ekor ikan nila yang sedikit kemerahan di bagian ujungnya.

Sekarang tahukah kamu apa Bedanya antara ikan Mujair dan ikan nila jika dilihat dari bentuk fisiknya? Ceritakan perbedaan ikan nila dan ikan nila kepada teman dan kerabat Anda di media sosial, agar mereka bisa membedakan kedua ikan ini.

Apakah bahaya makan ikan mujair?

Semakin sering Anda mengonsumsi ikan mujair, risiko terbentuknya plak atau peradangan di pembuluh darah akan semakin tinggi. Plak atau peradangan di pembuluh darah tersebut merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung dan stroke.

Kenapa ikan mujair tidak boleh dimakan?

Ikan mujair merupakan produk perikanan yang seringkali tidak mendapat perawatan yang tepat, sehingga memiliki kandungan dioxin yang tinggi. Dioxin adalah racun kimiawi yang bersifat karsinogen atau memicu kanker.

Berapa harga ikan mujair saat ini?

Tak hanya dijual dalam kondisi segar atau fresh, di pasar atau pusat-pusat perbelanjaan pun sudah banyak yang menjual ikan mujair dalam kondisi fillet atau sudah dibersihkan dari sisik, kulit, dan duri, dengan harga berkisar Rp35 ribu hingga Rp45 ribuan.

Ikan mujair 1 kg isi berapa?

Ikan Mujair Segar & Frozen Ukuran 1 Kg Isi 8 Ekor.

Berapa Lama Telur ikan mujair menetas?

Seekor induk ikan mujair betina rata-rata dapat bertelur setiap sebulan sekali. Kolam pemijahan ini diperlakukan terus-menerus selama 5-6 bulan.

Berapa lama masa panen ikan Mujair?

Seharusnya ikan Mujair dengan menggunakan pakan pellet dapat di panen pada umur 5-6 bulan, tetapi dengan pemberian pakan limbah roti ikan Mujair perlu mencapai masa panen hingga 8-10 bulan.

Nah, cukup sekian pembahasan tentang cara memelihara ikan Mujair di kolam beton, aquarium, ember, dan di kolam terpal dengan penjelasan makanan Mujair terutama yang dari bahan alami. Jangan lupa untuk membagikan artikel ini kepada orang lain. Siapa tahu mereka juga membutuhkan informasi ini. Selamat bekerja lagi!

Leave A Reply